MODULE 2 ELEMENT OF FICTION1

23/05/2011 12:23

UNIT 1

Point of View

Elemen fiksi yang pertama ini disebut Point of View atau sudut pandang, merupakan cara menyampaikan karya sastra yang berbentuk cerita.

 

Narrative point of view dapat dibagi menjadi 2 (Barnet, Berman, dan Burto ; 1988):

1.      Participant (first person)

·      Narrator as a major character

·      Narrator as a minor character

2.      Non participant (third person)

·      Omniscient

·      Selective omniscient

·      Objective

 

1.      Participant (first person)

Cerita yang dituturkan dari sudut pandang orang pertama participant (first person). Penutur bias bertindak sebagai major character atau minor character.

 

a.      Narrator as a major character

Dalam participant point of view (orang pertama) suatu cerita dituturkan oleh seorang pelaku dengan menggunakan pengganti orang pertama “I”. Penulis bertindak sebagai salah seorang pelaku dan menuturkan cerita dari sudutpandang pelaku tersebut, e.g. Old Man at the Bridge oleh Hemingway. Dalam cerita ini Hemingway bertindak  sebagai salah seorang pelaku yaitu the bridgehead (the farthest position of an advancing army) dan menuturkan cerita tersebut dari sudut pandang the bridgehead, dan bukan Hemingway. Narator dalam cerita ini berperan sebagai major character.

 

b.      Narrator as a minor character

Penutur orang pertama memfokuskan kepada orang lain dalam menuturkan cerita daripada kepada dirinya sendiri. Penuturan yang seperti ini termasuk participant (first person), narrator as a minor character e.g. suatu cerita menceritakan tentang Mr.Brook. Kita memperoleh cerita tentang Mr.Brook tersebut melalui cerita atau pandangan temannya, orang tuanya, atau kakaknya.

 

2.      Non participant (third person)

Dalam suatu cerita  yang dituturkan dengan menggunakan non participant point of view  (sudut pandang orang ketiga), penutur cerita tidak termasuk atau tidak menjadi salah satu karakter atau pelaku dalam cerita. Cerita dituturkan dengan menggunakan kata benda orang ketiga seperti, the man, the woman, Robert, Anthony, atau Julia. Atau bias juga dengan menggunakan kata ganti orang ketiga, seperti he, she, atau they.

 

a.      Omniscient

Apabila penutur cerita menjelaskan atau menuturkan tentang segala sesuatu yang menjadi pemikiran, perasaan, dan tindakan dari para pelakunya, sebagaimana penutur menjelaskan melalui tingkah laku, perasaan dan pikiran pikirannya maka sudut pandang seperti ini disebut Omniscient (mengetahui segalanya). Penutur bias saja menilai atau memberi komentar tingkah laku para pelakunya/ dapat menjelaskan apa saa yang ingin dijelaskan tentang para pelakunya.

 

b.      Selective Omniscient

Kadang2 penulis lebih menyukai untuk membatasi dalam memberikan penjelasan secara efektif hanya kepada beberapa orang pelaku atau mungkin hanya kepada seorang pelaku saja. Penulis dalam hal ini tidak menjelaskan secara detail atau apa saja yang diketahuinya kepada semua karakter dalam suatu cerita, melainkan memilih beberapa karakter atau hanya satu orang karakter saja.

 

c.       Objective

Kadang kadang penutur cerita sama sekali tidak menceritakan para pelakunya. Dalam hal ini kita mempelajari tingkah laku, perasaan , dan pikiran2 para pelaku dengan mendengarkan  percakapannya dan melihat tindakan2nya. Objective point of view banyak digunakan dalam drama.